Senin, 20 Oktober 2014 adalah momentum penting yang ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal tersebut, secara resmi Bapak Ir. Joko Widodo dilantik untuk menjadi presiden RI ke-7 dengan periode jabatan 2014-2019.
Setelah dilakukan pelantikan, proses selanjutnya yang harus dijalani oleh presiden baru adalah membentuk kabinet baru. Kabinet ini terdiri dari beberapa menteri yang nantinya akan menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan departemen yang mereka dapatkan. Proses pembentukan ini dicanangkan selama 14 hari. Namun menurut Bapak Ir. Joko Widodo, pengumuman pembentukan kabinet ini akan dilakukan secepat mungkin.
Ada banyak kontroversi terkait susunan pembentukan kabinet menteri. Hal ini karena belum adanya kepastian terkait nama-nama menteri yang akan menjabat pada setiap kementerian. Khusus dalam dunia kesehatan, beberapa kandidiat nama yang dicanangkan akan menjadi menteri kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Prof. dr. Ali Ghufron Mukti M.Sc., Ph.D
Prof. dr. Ali Ghufron Mukti M.Sc., Ph.D lahir pada tanggal 17 Mei 1962 di daerah Blitas, Jawa Timur. Beliau adalah pakar Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Pendidikan yang telah beliau selesaikan adalah sebagai berikut.
- S1 Dokter Fakultas Kedokteran UGM tahun 1988.
- S2 Tropical Medicine, The Departement of Tropical Hygiene, Mahidol University, Bangkok, Thailand tahun 1991.
- S3 Faculty of Medicine, University of Newcastle, Australia tahun 2000.
- Profesi Ahli Asuransi Kesehatan (AKK) dari Pamjaki tahun 2002.
Prestasi yang pernah beliau lakukan, yaitu:
- Ketua Asosiasi Institut Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) (2011 – sekarang).
- Ketua Indonesian Health Economics Association (2009 sekarang).
- Ketua ASEAN One Health University Network (2011 sekarang).
- Pada tahun 2011, beliau menjadi The Winner of Australian Alumni Award for Outstanding Contribution Public Health Administration.
- Menjabat sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia sementara menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih.
- Menjabat sebagai wakil menteri kesehatan Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
- Menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada termuda pada usia 46 tahun.
2. Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpBU
Prof. Dr. dr. Akmal Taher, SpBU lahir di Jakarta, 27 Juli 1955 dari pasangan Taher dan Rosnalia yang berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Pendidikan yang telah diselesaikan beliau adalah sebagai berikut.
- S1 Pendidikan dokter umur di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus sebagai Urolog pada tahun 1988.
- s2 di Hannover Medical School and Institute for Peptide Research, Jerman tahun 1990-1992. Dari institusi tersebut, beliau meraih gelar Doktor Medikus dan phD pada tahun 1993.
- S2 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1993.
Prestasi yang sudah beliau raih, yaitu:
- Menjabat sebagai direktur utama Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
- Menjadi Ketua Ikatan Ahli Urologi Indonesia.
- Pemilik hak paten use of inhibitor of phosphodiesterase IV di Jerman, Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang.
- Pada tahun 2004, beliau memperoleh penghargaan Satyalancana Karya Satya 20 tahun. Dua tahun kemudian, beliau dikukuhkan sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
- Pada bulan Februari 2013, beliau diangkat menjadi Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Indonesia oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.
3. Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), DTM&H, MARS
Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), DTM&H, MARS adalah sosok pria kelahiran Jakarta 59 tahun lalu. Beliau dikenal sebagai Dokter Spesialis Paru dan sangat dekat dengan para kuli tinta.
Pendidikan yang telah beliau selesaikan, yaitu:
- S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1980
- Diploma in Tuberculosis Control & Epidemiology (DTCE) dari Research Institute of Tuberculosis, Tokyo
- Certificate for Pulmonology Specialty University of Indonesia, Fakultas Kedokteran
- Diploma in Tropical Medicine & Hygiene (DTM&H), dari London School of Hygiene and Tropical Medicine.
Prestasi yang pernah ia dapatkan adalah sebagai berikut.
- Menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan tahun 2009.
- Menjabat sebagai Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Persahabatan Jakarta pada tahun 2002.
- Menjadi Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen PP dan PL tahun 2007.
- Aktif menjadi pembina Rumah Sakit Fatmawati Jakarta.
- Menjadi Guru Besar di Universitas Indonesia.
4. dr. Ribka Tjiptaning Proletariyati
dr. Ribka Tjiptaning Proletariyati adalah seorang kritiani yang lahir pada tanggal 1 Juli 1959 di Yogyakarta. Walaupun sekarang hidupnya bisa dibilang sukses, ia memiliki masa lau yang cukup kelam. Keluarganya sempat dicap sebagai anggota dari Gerakan 30 September 1965. Saat itu, Tjiptaning yang masih duduk di TK kelas Nol Besar harus menyaksikan awal-awal kejatuhan keluarganya. Ayahnya tiba-tiba menghilang, sedangkan Ibunya dibawa oleh tentara. Karena hal tersebutlah, ia dan kakaknya sering berpindah-pindah alamat.
Pendidikan yang telah beliau selesaikan adalah S1 Kedokteran UKI Jakarta tahun 1978-1990.
Prestasi yang telah beliau raih adalah sebagai berikut.
- Beliau membuka sebuah klinik kesehatan di Ciledug pada tahun 1992 setelah lulus dibangku kuliah.
- Saat ini beliau merupakan Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Di komisi IX, ia mengetuai komisi yang memperhatikan masalah-masalah di bidang tenaga kerja dan transmigrasi, kependudukan, dan kesehatan.
- Di DPR, ia juga merupakan anggota dari Badan Urusan Rumah Tangga (DPR RI) DPR RI.
5. Dr. dr. Fachmi Idris M.Kes
Dr. dr. Fachmi Idris M.Kes lahir di Palembang pad atanggal 1 Februari 1968. Beliau adalah seorang dokter dan aktivis Indonesia. Pendidikan yang telah beliau selesaikan, yaitu:
- S1 Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya tahun 1993.
- S2 di Pascasarjana Program Ilmu Kesehatan Masyarakat dan menjadi lulusan terbaik di Universitas Indonesia tahun 1988.
- S3 di Ilmu Kesehatan Masyarakat dan menjadi lulusan terbaik di Universitas Indonesia tahun 2003.
Prestasi yang telah beliau raih antara lain sebagai berikut.
- Menjadi Dosen Fakultas Kedokteran di UNSRI tahun 1997-sekarang.
- Menjadi Ketua Ikatan Dokter Indonesia tahun 2006-2009.
- Menjadi Dwan Komisaris PT. Askes (Persero) tahun 2008-sekarang.
- Menjadi wakil ketua Komite Audit PT. Askes (Persero) tahun 2009-2011.
- Menjadi Dirut PT. Askes (Persero) tahun 2013-2018.
- Menjadi Ketua Majelis Pimpinan Pusat ICMI tahun 2011-2016.
- Menjadi pengurus pusat Dewan Masjid Indonesia tahun 2012-2017.
- Menjadi Ketua Koordinator Panti Asuhan/Majelis Taklim di bawah Yayasan HM Ali Agam tahun 2006-saat ini.
Referensi:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Ali_Ghufron_Mukti
- http://profil.merdeka.com/indonesia/a/ali-ghufron-mukti/
- http://id.wikipedia.org/wiki/Akmal_Taher
- http://www.ui.ac.id/download/guru_besar/Prof_Dr_dr_med_Akmal_Taher.pdf
- http://www.depkes.go.id/article/print/13010100004/unit-kerja-dan-pejabat.html
- http://www.pulmonologi-ui.com/images/stories/tjandrayoga.pdf
- http://id.wikipedia.org/wiki/Ribka_Tjiptaning
- http://www.terasjakarta.com/portal/berita-40875-ribka-tjiptaning-dinilai-tak-cocok-jadi-menkes.html#.VEoYe2eSz6M
- http://id.wikipedia.org/wiki/Fahmi_Idris_(dokter)
- http://ranapsimanjuntak.wordpress.com/2013/03/28/asa-dirut-pt-askes-fahmi-idris/